Yayasan SuRCI Sambangi TPA Bantar Gebang, Salurkan Bantuan Sembako dan Pemberdayaan Para Pemulung
Sustainability for Resource Collectors Initiative (SuRCI), sebuah organisasi nirlaba yang memberdayakan Resource Collector atau pengumpul sampah (pemulung) melalui solusi sirkular, menggelar kegiatan pembagian sembako dan temu langsung bersama para resource collectordi TPA Bantar Gebang, Bekasi, Sabtu (31/5).
Kegiatan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga membuka ruang dialog SuRCI dengan para pemulung. Sebanyak 639 keluarga resource collector yang dikoordinir Ikatan pemulung Indonesia (IPI) hadir dan sebanyak 639 paket sembako yang masing-masing berisikan 5 kg beras, 1 liter minyak, dan 1 paket mie instan dibagikan.
Country Manager SuRCI Indonesia, Annisa Fauziah, mengatakan, para resource collector sangat berjasa dalam menjaga lingkungan, namun kenyataannya di Indonesia, sektor pengelolaan sampah sebagian besar masih bersifat non-formal.
"Sebagian besar mereka berasal dari kelompok termarjinalkan dan tidak mendapatkan perlindungan sosial yang layak,” ujar Annisa.
Menurut catatan Yayasan SuRCI, 3,7 juta orang di Indonesia berprofesi sebagai pengumpul sampah dan 64% dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka pun tidak dijamin kesehatan dan keamanan kerja, (42%) karena tidak sanggup membayar.
Yayasan ini juga mencatat pekerjaan pengumpul sampah menjadi nomor 6 paling berbahaya di dunia, karena ada 33 Tingkat cedera fatal dari tiap 100.000 pekerja. “Secara akses, 21% pekerja sulit mengakses ke perangkat teknologi dan internet membuat mereka tidak bisa mengakses informasi dan kesempatan lebih besar,” jelasnya.
SuRCI pun hadir sebagai penghubung resource collector dengan program pendidikan, manfaat sosial, dan peluang, menjadikan mereka pemain kunci dalam ekonomi sirkular danvg GG hdilihat sebagai pahlawan lingkungan sesungguhnya.
Sebelumnya, SuRCI sudah bergerak di 10 provinsi dan telah memberdayakan lebih dari 4.000
resource collector. Namun, sebagian besar masih di tingkat pengumpulan sebelum TPA. Tahun ini, SuRCI menjangkau TPA, dengan pertama kali melakukan pembagian sembako di TPA Suwung, Bali lalu dilanjutkan ke TPA Bantar Gebang yang merupakan TPA terbesar di
Indonesia dengan luas wilayah mencapai 110,3 hektar dan ketinggian sampah mencapai 40 meter serta menampung sekitar 55 juta ton sampah. Pemberian sembako dipilih, karena memberikan dampak langsung yang bisa dirasakan oleh komunitas sasaran.
"Sekaligus membangun kepercayaan antara organisasi dan komunitas, sebagai dasar untuk program-program pemberdayaan yang lebih berkelanjutan di masa depan," terang Annisa.
Selain kegiatan ini, Yayasan SuRCI juga menjalankan berbagai program lainnya untuk mendukung peningkatan kualitas hidup para resource collector. Beberapa di antaranya adalah program kesehatan dan keamanan kerja, edukasi keterampilan dan literasi, program nutrisi keluarga, dan lainnya. Semua program dirancang untuk menjawab tantangan mendasar yang dihadapi para pengumpul sampah, serta mendorong inklusi mereka dalam peperlindungan sosial, dan kesempatan ekonomi, resource collector dapat menjadi aktor utama dalam ekonomi sirkular yang adil dan berkelanjutan,” lanjut Annisa.
Belum lama ini, SuRCI yang berdiri sejak tahun 2016 terpilih mewakili Indonesia menjadi salah satu finalis Ashoka Power of Local Challenge. Dari 900 applicant, terpilih 80 semifinalisvdan saat ini terpilih menjadi salah satu dari 24 finalis untuk menerima pendanaan sebesar hingga 60,000 US Dollar, yang akan digunakan untuk memberikan akses pendidikan usahabsosial bagi pengepul sampah.
Yayasan SuRCI sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan yang ingin menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berdampak nyata bagi masyarakat. Melalui kemitraan ini, SuRCI siap membantu perusahaan merancang dan melaksanakan program sosial yang terarah dan berdampak bagi para pengumpul sampah di Indonesia.
“Sesuai dengan misi kami, kami berharap kegiatan ini menjadi pintu awal kolaborasi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan para resource collectordan memberikan mereka akses yang lebih luas terhadap program-program sosial yang inklusif,” tambah Annisa.
Kedepannya, SuRCI akan terus mendorong inisiatif-inisiatif berkelanjutan yang menjadikan Resource Collector sebagai bagian penting dalam ekosistem ekonomi sirkular yang inklusif dan berkeadilan. Tak hanya di Indonesia, SuRCI juga sudah bergerak di Filipina dan negara di dunia bagian selatan.
相关推荐
- FOTO: Gemasnya Rumah Sakit Teddy Bear, Tak Ada Lagi Takut Berobat
- Pramono Bakal Tertibkan Jalur Sepeda hingga Pedestrian Jakarta yang Digunakan Parkir Liar
- Jawab Tudingan PSI, Bank DKI Tegaskan Transaksi KJP Plus Tetap Aman
- Warganet Ngeluh Tarif Parkir Rp60 Ribu di Tanah Abang, Kadishub DKI Minta Gunakan Parkiran Resmi
- Daftar 10 Kota di Dunia dengan Biaya Hidup Termahal
- Kabar Baik Nih untuk Dosen, Mendiktisaintek Sebut Tukin Disetujui Kemenkeu
- Alasan Pramugari Tak Wajib Bantu Penumpang Taruh Tas di Bagasi Kabin
- Revitalisasi Pasar Ngadiluwih Ditargetkan Selesai Desember 2025